Syair Cinta Udang Bungkuk
Sebelum jumpa biasa saja
hai Udang Bungkuk buntut tiga
Takdirkah, ketika meja berdekatan
Dua hati melekat tanpa ikatan
Udang bungkuk buntut tiga
yang jantan pengangguran
nginduk tambak sang ipar
harta kumpulan melayang entah kemana
Sewaktu Pejantan mulai letih
Udang Bungkuk melenguh rintih
"malam-malam kelam
malam panjang
kemana hai besar
ini luang sunyi
tak bertalu-talu"
"Ini bibir merona
berlendir
kapan abang
mampir
menggilir?"
Kidung betina
Gendhing bercinta
Kemudian fajar datang
itulah kenyataan
dunia bukan cuman sasaran
tombak
besar panjang
amblas
tembus
keluar
masuk
desah
basah
jerit
menggigit
kenikmatan